Search


Pengujian black box adalah teknik pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas perangkat lunak tanpa melihat struktur internal atau pengkodeannya. Sumber utama pengujian black box adalah spesifikasi persyaratan yang dinyatakan oleh pelanggan.

Dalam metode ini, penguji memilih suatu fungsi dan memberikan nilai masukan untuk memeriksa fungsionalitasnya, dan memeriksa apakah fungsi tersebut memberikan keluaran yang diharapkan atau tidak. Jika fungsi menghasilkan keluaran yang benar, maka fungsi tersebut lolos dalam pengujian, jika tidak maka gagal. Tim penguji melaporkan hasilnya kepada tim pengembangan dan kemudian menguji fungsi selanjutnya. Setelah selesai pengujian seluruh fungsi jika terdapat masalah yang parah, maka diberikan kembali kepada tim pengembang untuk diperbaiki.

Langkah-langkah umum pengujian kotak hitam
  • Pengujian black box didasarkan pada spesifikasi persyaratan, sehingga diperiksa terlebih dahulu.
  • Pada langkah kedua, penguji membuat skenario pengujian positif dan skenario pengujian negatif dengan memilih nilai masukan yang valid dan tidak valid untuk memeriksa apakah perangkat lunak memprosesnya dengan benar atau salah.
  • Pada langkah ketiga, penguji mengembangkan berbagai kasus uji seperti tabel keputusan, uji semua pasangan, pembagian ekuivalen, estimasi kesalahan, grafik sebab-akibat, dll.
  • Fase keempat mencakup pelaksanaan semua kasus uji.
  • Pada langkah kelima, penguji membandingkan keluaran yang diharapkan dengan keluaran sebenarnya.
  • Pada langkah keenam dan terakhir, jika ada cacat pada perangkat lunak, maka perangkat lunak tersebut diperbaiki dan diuji kembali.
Prosedur Pengujian
Prosedur pengujian pengujian black box adalah sejenis proses di mana penguji memiliki pengetahuan khusus tentang kerja perangkat lunak, dan mengembangkan kasus pengujian untuk memeriksa keakuratan fungsionalitas perangkat lunak.

Itu tidak memerlukan pengetahuan pemrograman perangkat lunak. Semua kasus uji dirancang dengan mempertimbangkan masukan dan keluaran suatu fungsi tertentu. Seorang penguji mengetahui keluaran pasti dari masukan tertentu, tetapi tidak mengetahui bagaimana hasil tersebut timbul. Ada berbagai teknik yang digunakan dalam pengujian black box untuk pengujian seperti teknik tabel keputusan, teknik analisis nilai batas, transisi keadaan, pengujian semua pasangan, teknik grafik sebab-akibat, teknik partisi ekuivalen, teknik tebakan kesalahan, teknik use case dan teknik cerita pengguna.

Uji kasus
Kasus uji dibuat dengan mempertimbangkan spesifikasi persyaratan. Kasus uji ini umumnya dibuat dari deskripsi kerja perangkat lunak termasuk persyaratan, parameter desain, dan spesifikasi lainnya. Untuk pengujian, perancang pengujian memilih skenario pengujian positif dengan mengambil nilai masukan yang valid dan skenario pengujian negatif dengan mengambil nilai masukan yang tidak valid untuk menentukan keluaran yang benar. Kasus uji terutama dirancang untuk pengujian fungsional tetapi juga dapat digunakan untuk pengujian non-fungsional. Kasus uji dirancang oleh tim pengujian, tidak ada keterlibatan tim pengembangan perangkat lunak.

Teknik yang Digunakan dalam Pengujian Black Box
Decision Table Technique
Decision Table Technique adalah pendekatan sistematis di mana berbagai kombinasi masukan dan perilaku sistem masing-masing ditangkap dalam bentuk tabel. Cocok untuk fungsi yang memiliki hubungan logis antara dua atau lebih dari dua masukan.

Boundary Value Technique
Boundary Value Technique digunakan untuk menguji nilai batas, nilai batas adalah nilai yang memuat batas atas dan batas bawah suatu variabel. Ini menguji, sambil memasukkan nilai batas apakah perangkat lunak menghasilkan keluaran yang benar atau tidak.

State Transition Technique
State Transition Technique digunakan untuk menangkap perilaku aplikasi perangkat lunak ketika nilai masukan berbeda diberikan ke fungsi yang sama. Hal ini berlaku untuk jenis aplikasi yang memberikan jumlah upaya tertentu untuk mengakses aplikasi tersebut.

All-pair Testing Technique
All-pair Testing Technique digunakan untuk menguji semua kemungkinan kombinasi nilai diskrit. Metode kombinasional ini digunakan untuk menguji aplikasi yang menggunakan input kotak centang, input tombol radio, kotak daftar, kotak teks, dll.

Cause-Effect Technique
Cause-Effect Technique menggarisbawahi hubungan antara hasil tertentu dan semua faktor yang mempengaruhi hasil. Teknik ini didasarkan pada kumpulan persyaratan.

Equivalence Partitioning Technique
Equivalence Partitioning Technique adalah teknik pengujian perangkat lunak di mana data masukan dibagi menjadi partisi dengan nilai yang valid dan tidak valid, dan semua partisi harus menunjukkan perilaku yang sama.

Error Guessing Technique
Error Guessing Technique adalah teknik yang tidak ada metode khusus untuk mengidentifikasi kesalahan. Hal ini didasarkan pada pengalaman analis pengujian, dimana penguji menggunakan pengalaman tersebut untuk menebak area masalah pada perangkat lunak.

Use Case Technique
Use Case Technique yang digunakan untuk mengidentifikasi kasus uji dari awal hingga akhir sistem sesuai penggunaan sistem. Dengan menggunakan teknik ini, tim penguji membuat skenario pengujian yang dapat menguji seluruh perangkat lunak berdasarkan fungsionalitas masing-masing fungsi dari awal hingga akhir.

Materi tambahan : Download
Sumber : https://www.javatpoint.com/black-box-testing

No comments

Materi